Nahpada kesempatan kali ini sedikit menjelaskan mengenai tarian adat yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan lengkap dengan gambar dan penjelasannya. Daripada berlama-lama berikut penjelasan dari tari tradisional Sulawesi Selatan. Daftar Isi [ show] 1 Tarian Adat Pa'Gellu.
Tari Lulo atau yang biasa disebut dengan Tari Molulo adalah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Tarian ini merupakan tarian tradisional dari masyarakat Suku Tolaki yang dilakukan secara beramai-ramai atau masal dan dapat dilakukan oleh seluruh kalangan baik itu kaum pria maupun kaum wanita, tua maupun muda.
TariBaliore adalah salah satu tari dari daerah Sulawesi Tengah. Tarian Baliore menggambarkan kelincahan gadis gadis Sulawesi Tengah yang bergembira saat pesta panen tiba. Mereka menari-nari dengan lincahnya. Hentakan ritmis tetabuhan, terutama gendang semakin menambah dinamisnya tarian ini.
9 Tari Katrili. Sebagian dari kamu mungkin tahu bahwa tanah Sulawesi juga pernah disinggahi oleh bangsa Spanyol yang berniat membeli rempah-rempah. Tari Katrili inilah salah satu peninggalan bangsa Spanyol tersebut. Penari menari berpasang-pasangan dengan setelan jas dan gaun cantik berwarna-warni.
Tarikabasaran merupakan tarian Sulawesi utara jenis tarian perang masyarakat Minahasa. Tari ini umumnya dilakukan para penari pria memakai baju perang lengkap dengan senjata seperti tombak, perisai dan juga pedang. Dari catatan sejarah, tarian daerah Sulawesi utara ini sering dilakukan prajurit Minahasa sebelum atau sepulang dari berperang.
Penampilantarian ini dalam acara hiburan bertujuan untuk menunjukkan kesenian khas dari Sulawesi Selatan. Para penari selain menggunakan pakaian yang menarik juga menggunakan berbagai aksesoris. Misalnya konde tusuk emas, gelang, anting dan kalung. Gambar Tari Kipas Pakarena
TariPatuddu juga merupakan tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Barat. Tarian ini pada umumnya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang lemah gemulai. Penari juga akan menggunakan kipas sebagai alat menarinya (properti). Konon, tari Patuddu dahulunya ditampilkan untuk menyambut para prajurit saat pulang dari medan perang.
1 Dengan mengamati gambar peserta didik mampu menyebutkan tarian di daerah Sulawesi 2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu membedakan setiap tarian daerah Sulawesi A. PENDAHULUAN ( alokasi waktu : 2 menit) 1. Memulai pembelajaran dengan memberikan salam dan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa ( Orientasi ) 2.
Tarianadat Sulawesi Selatan adalah tari manimbong yang hanya dipertunjukkan ketika upacara adat Rambu Tuka. Salah satu tari tradisional yang amat sangat terkenal di Sulawesi Selatan. 10 Tari adat Sulawesi Selatan Beserta Penjelasannya. Tari adat Sulawesi Selatan ini bernama tari gandrang bulo yang berasal dari dua kata yakni gandrang dan bulo.
TarianSulawesi Selatan beserta gambarnya yang akan kami ulas adalah tari pa'pangngan yang umumnya dilakukan para gadis cantik memakai pakaian gelap atau hitam serta ornamen khas Toraja seperti kandaure. Pangngan Ma adalah menari ketika menerima tamu kehormatan sekaligus menyambut kata kata Tana Mo Pangngan Mali'ki, yaitu: Kisorong sorong mati
u89St. Tarian tradisional daerah Sulawesi Tenggara merupakan budaya Indonesia yang harus terus ada sampai kapan pun juga. Dari Sabang sampai Merauke, beraneka ragam seni tari yang dimiliki sebagai khazanah kekayaan budaya. Tari dari daerah Sulawesi Tenggara lebih banyak dari tarian daerah Sulawesi Barat, selisih sebanyak dua tari. Meski begitu jumlah banyak tidak menentukan seberapa kepedulian daerah menjaga budayanya. Kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kelestarian tarian adalah hal yang sangat penting sifatnya. Sama seperti tarian daerah lainnya, tari tradisional Sulawesi Tenggara mempunyai alur cerita juga. Mulai dari cerita perang, menyambut tamu sampai merayakan hari – hari tertentu. Suatu pesan tidak akan lebih menarik jika disampaikan melalui seni. Dan tari adalah media sebagai penyampai pesan tersbeut. Adat atau kebiasaan dalam tarian Sulawesi Tenggara masih ada yang tetap dilakukan masyarakat lokal, namun ada juga tarian yang pelahan mulai ditinggalkan masyarakat. Mungkin fungsi tari yang tidak sesuai lagi. Contohnya, ada tarian yang dahulu hanya dipentaskan untuk keluarga raja saja. Sehingga sifat tarian tidak pantas ditampilkan untuk masyarakat umum. Pada unsur – unsur tari dari dahulu sampai sekarang terjadi perubahan. Ada yang dulu dengan busana sekedarnya, kini harus dengan busana yang standart modern. Begitu juga dengan model panggung dan pencahayaan serta jumlah para penari. Untuk kedepan, kita sangat berharap, tarian daerah yang berasal dari Kendari ibu kota Sulawesi Tenggara terus mendapat perhatian pemerintah pusat dan daerah sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata objek wisata alternatif bagi para wisatawan asing atau dalam negeri. Baca Tarian Daerah Bali Baiklah, langsuang saja kita bahas satu persatu mengenau tarian tradisional daerah Sulawesi Tenggara. Berikut informasinya. 1. Tari Mangaru2. Tari Malulo3. Tari Umoara4. Tari Mowindahako5. Tari Galangi6. Tari Lariangi7. Tari Lumense8. Tari Moida-ida9. Tari Balumpa10. Tari DingguSebarkan iniPosting terkait 1. Tari Mangaru Tari Mangaru via Youtube Tari Mangaru merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara. Cerita yang terkandung pada Tari Mangaru yaitu menggambarkan keberanian laki-laki pada zaman dahulu dalam medan peperangan. Singkatnya, tari ini bercerita tentang dua orang laki-laki di medan peperangan. Para penari memperagakan gerakan-gerakan yang memperlihatkan bagaimana kedua laki-laki yang saling beradu kekuatan dengan menggunakan sebilah keris yang dipegang. Seperti tarian lain, Tari Mangaru juga diiringi oleh alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yaitu kansi-kansi, Mbololo gong dan dua buah Gendang yang terbuat dari kulit binatang. Pada umumnya, Tari Mangaru dipertunjukan dalam berbagai upacara dan acara-acara yang melibatkan banyak orang. Saat – saat masyarakat setempat berkumpul ketika ada acara khitanan atau sedang merayakan pesta panen padi. 2. Tari Malulo Tari Malulo via Wikipedia Tari Malulo termasuk kedalam golongan tarian yang berasal dari Sulawesi Tenggara yang disebut tari Lula atau Malulo. Konon, tarian ini awalnya merupakan tarian sakral dan penuh filosofis. Namun dengan seiring berjalannya waktu, berubah menjadi tarian pergaulan atau tarian rakyat. Pertunjukkan tarian ini sekarang biasa dilakukan secara spontan pada setiap acara baik itu acara pesta ataupun acara-acara yang dilaksanakan oleh instansi-instansi atau organisasi. Kesenian Tari Malulo digemari oleh suku bangsa Tolaki dan dipentaskan pada waktu-waktu tertentu. Ketika usai panen atau bila terjangkit suatu wabah penyakit menular tarian ini selalu ditampilkan. Bunyi-bunyian yang disebut Ore-Ore terbaut dari bambu selalu mengiringi tari Malulo. Uniknya, Tari Malulo ini popular di kalangan anak muda karena tarian ini adalah tarian pergaulan. Tarian tradisional ini ditarikan secara beramai-ramai dan berpasang-pasangan. Dimulai oleh sepasang penari yang turun ke dalam gelanggang tari dan diikuti oleh pasangan-pasangan lain menjadi perbedaan dengan tarian lainnya. Baca Rumah Adat Sulawesi Tenggara 3. Tari Umoara Tari Umoara via warisanbudaya Tari Umoara adalah tarian tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara. Muatan ceita tari Umoara adalah cerita perang yang ditarikan untuk menyambut tamu agung pada saat perkawinan para bangsawan dan mengantar jenazah bangsawan. Selain itu, tarian ini juga dipertunjukkan dalam upacara pelantikan seorang raja. Pesan penting yang bisa diambil dari tarian ini yaitu mempertontonkan ketangkasan, kewaspadaan dalam menyerang musuh dengan senjata perang, dan membela diri dalam pertempuran demi harga diri. 4. Tari Mowindahako Tari Mowindahako via WordPress Tari Mowindahako tarian adat tradisional daerah Sulawesi Tenggara. Bersifat ekslusif, tarian ini dilaksanakan hanya bagi bangsawan atau anakia. Yaitu dilaksanakan apabila suatu pinangan mereka sudah diterima. Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa senang maka diadakan tarian Mowindahako atau yang dikenal dengan nama lain yaitu tarian membesara. Ada yang menyatakan bahwa tarian ini mirip dengan kegiatan pada saat upacara adat perkawinan. Seperti menggunakan kalo, siwole dan menirukan model percakapan antara juru bicara laki-laki dan wanita. 5. Tari Galangi Tari Galangi via Berikut ini idalah Tari Galangi yang termasuk sebagai tarian tradisional dari daerah Kepulauan Buton Raya Provinsi Sulawesi Tenggara. Tarian ini populer dengan sebutan yang kental dengan nuansa tarian Perang dalam Kerajaan Kesultanan Buton. Tari Galangi merupakan ungkapan dan spontanitas gerakan dalam bentuk tari yang mewujudkan bagaimana penggunaan gala dalam menghadapi atau melawan serangan musuh. Pada waktu damai tarian ini merupakan kelengkapan kebesaran, keagungan serta kemulian Sultan. Tari ini dimainkan untuk mengiringi Sultan pada saat keluar istana dalam suatu tugas atau menyambut dan mengantar tamu Kesultanan. Ada sebelas kelompok pada Tarian Galangi ini terdiri dan tiap kelompok terdiri dari tujuh orang. Berdasarkan sejarahnya, kelompok – kelompok tersebut bertugas untuk mempertahankan Kerajaan/ Kesultanan bila ada serangan dari musuh. Akan tetapi jika dalam keadaan aman, masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda-beda dan diceritakan juga dalam pertunjukan tari. Baca Tarian Daerah Kalimantan Tengah 6. Tari Lariangi Tari Lariangi via Kompas Termasuk kedalam tarian daerah Sulawesi Tenggarah, Tari Lariangi merupakan tarian yang dipertunjukkan sebagai tari pembukaan suatu acara pesta pertemuan sebagai penghormatan terhadap tamu yang hadir. Dalam berbagai kegiatan, selalu ada apresiasi terhadap tamu yang datang, baik tamu dari dalam negeri atau luar negeri. Pada masa lalu, istilah luar negeri belum begitu populer. Biasanya memakai istilah luar kerajaan. Pada pementasannya, tarian ini ditarikan oleh para penari wanita dan satu laki-laki. Tidak sembarang orang bisa menarikannya, karena tarian ini biasanya dilakukan oleh para gadis keturunan bangsawan. Tidak tahu pasti apakah dengan berlalunya sang waktu ada perubahan pada pemeran tari ini. 7. Tari Lumense Tari Lumense via Termasuk golongan tarian dari daerah Sulawesi Tenggara, tepatnya tarian ini berasal dari Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana. Arti dari tarian ini adalah pemujaan kepada sang Dewa. Tarian ini dipersembahkan pada upacara penyambutan tamu pesta-pesta rakyat di Kabupaten Bombana. Kata Lumense sendiri berasal dari kata Lume dalam bahasa daerah yang berarti “terbang” dan mense yang berarti “tinggi”, sehingga jika diartikan Lumense memiliki arti Terbang Tinggi. Selain itu, tarian ini pada zaman dahulu dilakukan pada ritual pe-olia, yaitu ritual penyembahan roh halus yang disebut kowonuano dengan cara menyajikan beraneka jenis makanan. Konon, ritual ini bertujuan agar kowonuoano berkenan mengusir bencana alam dan marabahaya yang akan terjadi. Tidak tahu sekarang, tetapi tarian ini sering ditampilkan pada masa pemerintahan kesultanan Buton. 8. Tari Moida-ida Tari Moida-ida adalah tarian daerah yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara. Tarian ini diiringi dengan nyanyian dan alat musik tradisional, sementara sekelompok orang berkumpul membentuk lingkaran dan masing-masing berpegangan pada seutas tali sehingga membentuk cincin. Penampakan cincin sangat jelas dilihat oleh penonton jika dari atas. Tidak tahu pasti apa maksud dari cerita cincin pada tarian ini. Mungkin maksudnya adalah seorang pria yang hendak melamar wanita dengan mahar cincin. Jika pembaca mempunyai informasi lebih mengenai tari Moida-ida ini, silahkan tulis di kolom komentar ya. 9. Tari Balumpa Tari Balumpa via Tari Balumpa juga merupakan tarian tradisional rakyat Buton dan Wakatobi Binongko, Sulawesi Tenggara. Fungsi tari ini bertujuan untuk mengucapkan selamat datang kepada tamu agung. Selain itu, Tari Balumpa merupakan tarian yang mencerminkan kegembiraan masyarakat nelayan Buton dan Wakatobi Binongko dalam menghadapi terjangan ombak demi menghidupi keluarga. Jumlah orang dalam memainkan tarian ini biasanya dimainkan oleh enam sampai delapan penari laki-laki dan perempuan secara berpasangan. Namun tarian ini juga dapat dilakukan oleh penari pasangan perempuan saja. Penari Balumpa mengenakan busana adat Wakatobi dengan iringan musik gambus dan gendang serta iringan suara dendang biduan Balumpa. 10. Tari Dinggu Tari Dinggu via Tari Dinggu adalah tarian adat tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara yang merupakan tarian tradisional rakyat yang menggambarkan sifat kegotongroyongan masyarakat Tolaki. Gotong royong dilakukan masyarakat ketika saat musim panen padi tiba. Pada umumnya, tarian ini biasanya ditampilkan oleh penari laki-laki dan wanita dengan mengenakan busana petani pada zaman dahulu. Sejarah menyatakan bahwa tarian ini berawal dari kebiasaan masyarakat Tolaki yang melakukan panen padi dengan cara bergotong-royong, mulai dari memetik padi hingga membawa hasil panenan padi sampai di rumah. Setelah panen selesai dan terkumpul semua, diadakan sebuah acara modinggu, yaitu bersama-sama menumbuk padi hasil panen yang dilakukan oleh muda-mudi. Baca Tari Sajojo Demikian informasi mengenai tarian tradisional daerah Sulawesi Tenggara kami sampaikan. Semoga memberikan manfaat kepada pembaca yang mencintai budaya Indonesia. Jika ada kesalahan dalam penulisan, silahkan kritik kami melalui laman komentar. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
- Seperti daerah lain di Indonesia, Provinsi Sulawesi Utara memiliki beragam hasil budaya yang khas. Tak hanya menarik, namun hasil budaya dari masyarakat yang berkembang sejak masa lalu ternyata masih terjaga dan dilestarikan hingga juga 6 Tari Tradisional Kalimantan Timur, dari Tari Datun Ngentau hingga Tari Punan Letto Beberapa hasil budaya dari Sulawesi Utara antara lain rumah adat, pakaian adat, serta berbagai seni pertunjukkan. Baca juga 8 Tari Tradisional Aceh, dari Tari Saman hingga Tari Rapa’i Geurimpheng Seni pertunjukan asal Sulawesi yang bersumber dari budaya dan adat setempat diantaranya adalah seni tari juga 10 Tari Tradisional Bali, dari Tari Kecak hingga Joged Bumbung Tari Tradisional Sulawesi Utara Berikut adalah beberapa tari tradisional asal Sulawesi Utara yang masih banyak dipelajari dan ditampilkan sampai saat ini. 1. Tari Sasambo Tari Sasambo adalah tari tradisional asal Sulawesi Utara yang ditarikan menggunakan iringan tagonggong. Dilansir dari laman Kemendikbud, Sasambo adalah puisi yang terdiri atas dua baris mengandung arti sebenarnya dan arti kiasan, yang mulanya brisi doa dan pujian kepadda Tuhan. Tarian ini bermula dari sebuah kebiasaan yang dilakukan setelah selesai upacara adat yang dilanjutkan dengan menyanyi sasambo dengan iringan tagonggong atau mesambo ringangu metagonggong. Tari Sasambo dilakukan secara berkelompok dengan peran sebagai mesasambone penyanyi, penabuh tagonggong, para penari, dan seorang pemimpin grup. 2. Tari Mopotobong Tari Mopotobong adalah tari tradisional Bolaang Mongondow yang ditarikan secara berkelompok.
Jumlah Pengunjung 55,100 Tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara – Seni tari sangat erat dengan budaya masyarakat di Indonesia. Ratusan suku bangsa di Indonesia masing-masing mempunyai kebudayaannya yang khas. Kebudayaan berkesenian mengekspresikan rasa dan agama. Tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara adalah budaya Indonesia yang harus dilestarikan terus ada sampai kapan pun. Dari Sabang sampai Merauke, beraneka ragam seni tari yang dimiliki sebagai kekayaan budaya. Tari menjadi salah satu seni yang paling tua dan paling banyak macamnya. Suku Tolaki, Suku Buton, Suku Muna, dan Suku Moronene membentuk keunikan budaya di Sulawesi Tenggara. Berikut ini kita akan menyajikan ragam tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara yang harus kalian ketahui. 1. Tari Balumpa Tari balumpa – Sumber Balumpa adalah tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya di Kabupaten Wakatobi. Tari balumpa adalah tari yang menggambarkan kegembiraan masyarakat nelayan di Pulau Binongko. Tari balumpa berfungsi sebagai tari penyambutan dan sering tampil di pertunjukan seni. Sebagai tari penyambut tamu, gerakan tari balumpa mengandung makna rasa gembira, kelemahlembutan, dan keramahtamahan masyarakat Binongko. Tari balumpa ditarikan oleh 6-8 penari perempuan, namun ada juga yang ditarikan secara berpasangan dengan penari laki-laki. 2. Tari Malulo Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara – tari malulo – Sumber Tari malulo atau bisa disebut dengan lulo adalah tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara dari Suku Tolaki di Kendari. Tari persahabatan yang ditujukan untuk muda-mudi sebagai ajang pencarian jodoh. Lulo mencerminkan bahwa Suku Tolaki cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan. Tari malulo bisa ditarikan oleh laki-laki, perempuan, remaja, dan anak-anak dengan formasi melingkar sambil berpegangan tangan serta diiringi dengan 2 gong yang berbeda ukuran dan jenis suara. Tari malulo ditampilkan pada upacara adat di Kendari. Tari malulo yang sekarang mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman seperti alunan gong diganti dengan musik elekton dan terdapat variasi dalam gerakan tarian. 3. Tari Mangaru Tari Mangaru – Sumber Tari mangaru merupakan tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya di Desa Konde, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara. Tari mangaru menceritakan keberanian 2 laki-laki di medan perang. Hal ini tersirat jelas melalui gerakannya yakni 2 penari beradu kekuatan bersenjatakan keris di tangan. Tari mangaru menggunakan alunan musik bertempo cepat dari mbololo, kansi-kansi dan 2 kendang. Tari mangaru biasa ditampilkan pada upacara adat. 4. Tari Lumense tari lumense – Sumber Tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara berikutnya adalah tari lumense, tarian Suku Moronene di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana. Lumense diartikan mengais sambil loncat. Tari lumense dulunya sakral, sekarang digunakan untuk menyambut tamu dan pada pesta-pesta rakyat. Tari lumense menggunakan parang dan beberapa pohon pisang sebagai properti. Ditarikan oleh 12 perempuan, 6 sebagai laki-laki dan 6 sebagai perempuan. Mereka menari dinamis yang dinamakan moomani. Klimaksnya saat penari terus moomani dan menebaskan parang ke pohon pisang hingga pohonnya jatuh. Zaman dulu, tari lumense bagian dari pe-olia yaitu ritual penyembahan roh halus untuk menolak bala yang mana penarinya adalah keturunan wolia. Mereka menari dalam kondisi kesurupan sampai semua pohon pisang ditebas. 5. Tari Kalegoa Tari kalegoa – Sumber Tari Kalegoa juga menjadi salah satu daftar Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara yang masih sering ditampilkan. Kalego sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sapu tangan kebesaran gadis pingitan. Bentuknya segitiga dan berhias dengan ornamen khas daerah Buton. Tari kalegoa digambarkan suka duka gadis-gadis Suku Buton saat menjalani tradisi pingitan yang disebut Posuo. Para gadis diberi petuah dan nasihat dari orang tua agar menjadi gadis yang dewasa dan matang dalam berumah tangga saat menjalani posuo. Tari kalegoa diciptakan oleh Laode Umuri Bolu ini pernah dipentaskan pada acara resepsi kenegaraan 17 Agustus 1972 di Istana Negara. 6. Tari Umo’ara Tari umo’ara, Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara – Sumber Salah satu tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya dari Suku Tolaki adalah Tari umo’ara. Tari umo’ara adalah tari perang yang mempertunjukkan ketangkasan bermain taawu dan menangkis dengan kinia. Tari umo’ara juga melatih otot melalui hentakan kaki dan melatih ketangkasan mata. Umo’ara mempunyai arti mencoba. Di masa lalu, tari umo’ara dipentaskan untuk menyambut para prajurit kerajaan Mekongga dan Konawe setelah memenangkan peperangan. Saat ini, tari umo’ara lebih berfungsi sebagai hiburan, tari penyambutan, dan seni pertunjukan. Tari umo’ara dibawakan oleh 2-3 penari laki-laki dengan gerakan energik dan diiringi oleh gong. 7. Tari Dinggu Tari Dinggu Modern – reza_lumasono_lowa Satu lagi Tari Tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara yang terkenal yani Tari Dinggu. Tari ini adalah tarian rakyat yang menggambarkan mengenai suasana serta aktivitas masyarakat ketika musim panen. Tari Dinggu juga merupakan Tari Masyarakat Petani Suku Tolaki di Bumi Sulawesi Tenggara karya Anthi Max. Tari Dinggu adalah salah satu tari tradisional Suku Tolaki yang kemudian dikemas dalam kreasi baru khususnya di daerah Kerajaan Mekongga di Kabupaten Kolaka. Di mana dalam tarian ini menceritakan tentang suku cita petani ketika menyambut dan melaksanakan panen padi di sawah. Tari Dinggu merupakan jenis suatu tari yang energik dan ceria menggambarkan betapa semangatnya petani memanen padi berkat keberadaan Dewi Padi atau Dewi Sri Sanggole Mbae. Di mana memberikan keberkahan atau usaha yang dilakukan serta dipercaya menjaga kesuburan padi. Tari Dinggu juga memiliki gerakan yang penuh semangat dan kekompakan. Di mana bisa dilihat melalui gerakan penari ketika menumbuk lesung dan alu secara bersamaan. ** Itulah beberapa daftar Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara yang biasa dipentaskan di berbagai acara tertentu khususnya acara adat dan acara kepemerintahan.